Minggu, 16 Maret 2014

Content Delivery Network (CDN)

 

Definisi Content Delivery Network (CDN)

         
Content Delivery Network (CDN) adalah jaringan terdistribusi dari server, yang disebarkan di banyak pusat data di internet.  Atau bahasa gampangnya, jaringan server yang tersebar di berbagai belahan dunia.
Secara garis besar Content Delivery Network adalah sebuah sistem yang terdiri dari komputer-komputer yang saling terhubung yang berada di berbagai penjuru Internet dan memiliki kopi-kopi data di tiap komputer yang saling bekerja sama untuk mengirimkan data dengan tujuan untuk meningkatkan performa, skalabilitas, dan efisiensi biaya untuk pengguna.
CDN pada dasarnya, merupakan kumpulan jaringan server (node) yang saling terhubung yang disimpan di seluruh dunia. Dibandingkan memberikan konten website, file download atau data secara langsung dari server hosting yang Anda sedang gunakan, akan lebih cepat memberikan konten website, file, atau data dari server yang secara geografis lebih dekat ke pungunjung. Dengan layanan CDN, Anda dapat meminimalkan perjalanan data yang seharusnya, menghindari macet jaringan, dan menurunkan latency/delay dalam jaringan internet.
Layanan CDN ini sangat cocok bagi website coorporate atau personal yang ingin ada konten website, file download dan streaming bisa berjalan lebih lancar dan lebih cepat. Beberapa jenis industri dan aplikasi cocok menggunakan layanan CDN di antaranya: Social Networking, Entertaintment, Gaming, Software Development, E-commerce, Layanan Financial.
Secara umum, berbagai perusahaan yang menyediakan layanan CDN yang tersedia memiliki node CDN yang tersebar di beberapa tempat strategis di seluruh dunia dan akan terus menambah node baru untuk memperluas layanan CDN mereka.

Format konten yang didukung secara umum antara lain,
Format Encoding : Windows Media Player, H.264, Quicktime, RealPlayer, Adobe Flash, Move Media Player, MP3, Real Network, DivX, Microsoft Silverlight, RealSystem G2.
Format Penghantar : HTTP, RMTP, FTP.
Format Kompresi : HTML, JPG, TXT, PDF, GIF, Flash.

Beberapa situs ternama dan terkenal yang memang bermaksud meraih dan memelihara visitor dari berbagai belahan dunia, sudah dipastikan menggunakan layanan CDN ini. Sebagai contoh : Yahoo, Google, Facebook, Joomla.org, McAfee, NBC, CNN, Time, Adobe, Symantec, Apple, Discovery, Cooking.com, Lycos, Altavista, eSurg.com, eFax.com, Monster.com, dan berbagai situs besar lainnya.





Gambar di kiri adalah skema distribusi tradisional, di mana hanya terdapat 1 server yang melayani semua request dari client. Sementara gambar di kanan adalah skema CDN, di mana masing-masing request dilayani oleh server yang letaknya paling dekat secara fisik.
1.      Jadi secara umum, penggunaan CDN ini memiliki beberapa keuntungan :
Mengurangi waktu pageload.
2.      Ketersediaan data menjadi lebih tinggi.
3.      Proteksi terhadap DDoS Attack (Distributed Denial of Service Attack) – upaya untuk membuat    sebuah network menjadi unavailable bagi pengguna-pengguna yang dituju.
4.      Mengurangi biaya bandwidth, dengan meletakkan node-node di daerah yang cost-effective.

Tapi perlu diingat juga, apabila anda misalnya sebagai pemilik web, hanya menujukan web anda kepada ruang lingkup yang kecil, misalnya untuk wilayah Indonesia saja, maka skema distribusi tradisional saja sudah cukup. CDN justru akan menjadi tidak efektif untuk kasus ini.



Agar lebih jelas, berikut adalah contoh kasusnya :
  1. Tim Peneliti Sponsio nyewa hosting dengan domain www.kapta.us, seperti yang kita ketahui hosting Indonesia tidak terlalu loyal untuk agak urusan bandwidth dan space data. Space total yang kami miliki hanya 200 Mb dan bandwith 10 Gb
  2. www.kapta.us nantinya akan kami isi dengan skrip php yang cukup berat untuk pemrosesan data dan webnya akan meng-host gambar hingga ribuan
  3. Satu gambar ukurannya berkisar 100 Kb dan kisaran data gambar yang kami butuhkan itu sekitar 3000 data jadi total space yang kami perlukan lebih dari 300 Mb sedangkan space hosting kami hanya 200 Mb
  4. Ditambah lagi, gambar-gambar yang berada di server kami kemungkinan besar akan aktif digunakan sehingga tentu saja ini memberatkan server
  5. Berhubung www.kapta.us nantinya akan berat jika pemprosesan skrip php dan data-data gambar disatukan di satu server, maka untuk data-data gambar dipindahkan menggunakan CDN
  6. Hasil akhirnya maka server kami di www.kapta.us hanya memproses skrip php, jadi hanya sebagai application server, sedangkan untuk pemrosesan request data gambar diatur oleh CDN dengan server kami di www.kapta.us sebagai perantara saja.

Biasanya jasa penyedia layanan CDN memasang tarif yang agak mahal seperti Amazon CloudFront CDN,Rackspace Cloud Files CDN, dan lain-lain. Setiap perusahaan besar yang menyediakan layanan CDN ini memiliki harga yang berbeda-beda dengan mempertimbangkan layanan yang diberikan. Sebagai contoh di sini, Layanan CDN Pasarhosting memiliki tarif :
Ø  CDN – Berdasarkan pemakaian – Rp. 6000 / GB (pembayaran min. pertama Rp. 30000 sebagai deposit).
Ø  CDN – 250GB bandwidth – Rp. 900.000 / Bulan
Ø  CDN – 500GB bandwidth – Rp. 1.500.000 /Bulan
 Untungnya Google menyediakan jasa CDN secara gratis yaitu dengan menggunakan Google App Engine.


 Memilih CDN
Pada bahasan sebelumnya telah dijelaskan berbagai keuntungan menggunakan CDN, selain itu juga dijelaskan suatu contoh kasus mengapa kita tidak perlu menggunakan CDN (seperti bahasan mengenai lingkup yang hanya di Indonesia saja). Oleh karena itu, ada beberapa faktor yang perlu kita cermati sebelum menggunakan CDN dan tentu saja, bila CDN dianggap perlu maka kita perlu menelaah CDn yang bagimana dapat dan paling efektif untuk digunakan.
Apakah anda membutuhkan CDN atau tidak, tergantung dari anda dan tujuan anda. Tanyakan beberapa pertanyaan ini :
1.        Berapa banyak konten media yang saya punya di situs saya? Berapa banyak yang saya inginkan?
2.        Bagaimana traffic situs saya sekarang, dan perubahannya di masa yang akan datang?
3.        Pengunjung situs saya, apakah dari satu lokasi saja, atau tersebar di seluruh penjuru dunia?
Jika anda sudah membuat keputusan bahwa CDN adalah solusi dari permasalahan anda, sekarang masuk ke pertanyaan berikutnya, mungkin yang paling sulit : CDN mana yang paling tepat untuk saya? Masing-masing penyedia layanan memeiliki kekurangan dan kelebihan tentu saja.  Berikut adalah beberapa kriteria yang bisa kita gunakan sebagai alat bantu untuk kita mengambil keputusan:
1.        Planned Delivery Method
Streaming atau progressive download? Streaming mungkin lebih mahal, tapi memberikan kepuasan lebih bagi pengguna situs anda. Apakah pengguna situs anda ‘rela’ menunggu hingga konten yang diinginkan selesai di-download?
2.        Technology Compatibility.
Apa software/platform yang digunakan di situs anda? Apakah kompatibel dengan CDN anda? Akan menjadi masalah yang sangat besar apabila CDN anda tidak kompatibel dengan situs anda.
3.        Security
Apakah CDN menawarkan fitur encoding untuk mengamankan proses transfer konten situs anda? Ini menjadi sebuah kebutuhan apabila situs anda berisi konten yang sensitive dan sifatnya private.
4.        Reporting and Stats
Statistik telah menjadi hal yang sangat penting dewasa ini. Apakah CDN menyediakan statistic tentang kapan dan bagaimana user mengakses situs anda?
5.        Availability of Support
Seberapa reliable-kah fitur yang ditawarkan oleh CDN anda?
6.        Reliability
CDN menawarkan uptime yang sangat baik, tentu saja. Tapi untuk aplikasi-aplikasi tertentu, anda perlu memastikan bahwa CDN anda menawarkan jaminan yang dapat anda percayai.
7.        Capacity and Reach
Apakah CDN dapat memenuhi bandwidth yang anda butuhkan? Jangkauannya, apakah sampai pada level internasional?

Sumber :
Wikipedia bahasa Inggris, ensiklopedia bebas. 2010. Content Delivery Network. Online

http://www.ubiquitense.com/technology/bandwidth-and-content-delivery-network-for-internet-tv/3321/
http://www.rismaka.net/2011/02/mengenal-fungsi-cdn-content-delivery-network.html
http://www.serverpronto.com/content-delivery-network.php
http://en.wikipedia.org/wiki/Content_delivery_network
http://24ways.org/2008/using-google-app-engine-as-your-own-cdn/
http://coderjournal.com/2008/06/turn-google-app-engine-into-a-content-delivery-network-cdn/
http://bandungcamp.wordpress.com/2011/10/09/pengertian-dan-kegunaan-cdn-untuk-optimasi-website/
http://www.infragistics.com/products/aspnet/whatsnew/2010v2


ARTIKEL LAIN :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar